Mengantuk saat kuliah memang sudah dipandang biasa oleh mahasiswa. Tapi mengantuk disaat tidak tepat adalah sebuah masalah besar. Sebenarnya 'melek' dan 'ngantuk' di atur oleh reticular activiting system atau RAS, suatu bagian otak yang apbila suatu molekul bernama adenosin tertumpuk pada sistem saraf pusat otak.
Bagi mahasiswa fakultas kedokteran pertarungan antara hidup dan mati saat mengantuk adalah santapan sehari-hari. Disini akan di bahas tentang kondisi apa saja yang membuat mahasiswa kedokteran mengantuk :
1. Rasa Kantuk Setelah Makan
Saking hebatnya efek makan siang terhadap kantuk ini, sehingga seringkali dosen memulai kuliah dengan menyatakan, "Yak saya tahu sekarang sudah siang dan semua sudah pada makan, jadi mungkin akan menantuk saat kuliah saya. Tapi tolong perhatikan saja dan jangan ribut ya."
Sayangnya perkataan bijaksana dari dosen ini hanya terdengar seperti, "Yak yang mau tidur silahkan saja"
ditelinga mahasiswa.
2. Kurang Tidur
Keadaa kurang tidur sering sekali digunakan oleh mahasiswa sebagai alasan mengantuk. Keadaan ini bisa terjadi karena disengaja, terpaksa, atau memang kelainan.
Mahasiswa : "Oh, maaf dok, saya habis jaga malam"
Dosen/Dokter : "Oh, ya sudah. Itu kan memang kewajiban kamu. Ayo cuci muka sana"
Mahasiswa : "Oh, maaf dok, saya habis jaga malam menggantikan teman saya."
Dosen/Dokter : "Oh, ya sudah. Baik sekali kamu. Ayo cuci muka sana,"
Mahasiswa : "Oh, maaf dok saya penderita OSA"(OSA = Obstuctive Sleep Apnea atau dikenal dengan ngorok :v)
Dosen/Dokter : "Oh ya sudah. Saya juga OSA kok. Ayo cuci muka sana.
3. Suasana Membosankan
Aktivitas RAS juga akan terhambat apabila kita berhadapan dengan 'suasan membosankan'. Sayangnya ini tidak etis apabila dijadikan alasan. Coba bayangkan percakapannya :
Dosen/Dokter : "Hey, kenapa kamu tidur"
Mahasiswa : "Oh maaf dok, kuliah anda membosankan sehingga RAS saya mengalami inhibisi dan kemudian ..."
Dosen/Dokter : "APA??? KELUAR KAMU SEKARANG"
Tentunya sangat tidak bjaksana bukan?
Ngomong-ngomong apa yang menyebabkan Teman mengantuk saat kuliah? Teman mau nambahin? silahkan di komen.
Sumber : Buku Ajar Koas Racun ; 115-118.
Editor : Coretan Faizin
Artikel terkait : Resensi : Buku Ajar Koas Racun
Buku Ajar Koas Racun |
Bagi mahasiswa fakultas kedokteran pertarungan antara hidup dan mati saat mengantuk adalah santapan sehari-hari. Disini akan di bahas tentang kondisi apa saja yang membuat mahasiswa kedokteran mengantuk :
1. Rasa Kantuk Setelah Makan
Saking hebatnya efek makan siang terhadap kantuk ini, sehingga seringkali dosen memulai kuliah dengan menyatakan, "Yak saya tahu sekarang sudah siang dan semua sudah pada makan, jadi mungkin akan menantuk saat kuliah saya. Tapi tolong perhatikan saja dan jangan ribut ya."
Sayangnya perkataan bijaksana dari dosen ini hanya terdengar seperti, "Yak yang mau tidur silahkan saja"
ditelinga mahasiswa.
2. Kurang Tidur
Keadaa kurang tidur sering sekali digunakan oleh mahasiswa sebagai alasan mengantuk. Keadaan ini bisa terjadi karena disengaja, terpaksa, atau memang kelainan.
- Keadaan tidur karena disengaja
Mahasiswa : "Oh, maaf dok, saya habis jaga malam"
Dosen/Dokter : "Oh, ya sudah. Itu kan memang kewajiban kamu. Ayo cuci muka sana"
- Keadaan tidur karena terpaksa
Mahasiswa : "Oh, maaf dok, saya habis jaga malam menggantikan teman saya."
Dosen/Dokter : "Oh, ya sudah. Baik sekali kamu. Ayo cuci muka sana,"
- Keadaan tidur karena kelainan
Mahasiswa : "Oh, maaf dok saya penderita OSA"(OSA = Obstuctive Sleep Apnea atau dikenal dengan ngorok :v)
Dosen/Dokter : "Oh ya sudah. Saya juga OSA kok. Ayo cuci muka sana.
3. Suasana Membosankan
Aktivitas RAS juga akan terhambat apabila kita berhadapan dengan 'suasan membosankan'. Sayangnya ini tidak etis apabila dijadikan alasan. Coba bayangkan percakapannya :
Dosen/Dokter : "Hey, kenapa kamu tidur"
Mahasiswa : "Oh maaf dok, kuliah anda membosankan sehingga RAS saya mengalami inhibisi dan kemudian ..."
Dosen/Dokter : "APA??? KELUAR KAMU SEKARANG"
Tentunya sangat tidak bjaksana bukan?
Ngomong-ngomong apa yang menyebabkan Teman mengantuk saat kuliah? Teman mau nambahin? silahkan di komen.
Sumber : Buku Ajar Koas Racun ; 115-118.
Editor : Coretan Faizin
Artikel terkait : Resensi : Buku Ajar Koas Racun
Belum ada tanggapan untuk "Buku Ajar Koas Racun : Mengantuk Saat Kuliah"
Post a Comment